UAN Broooo...

Senin, 20 April 2009, seluruh pelajar SMA di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke melaksanakan UAN. Sebuah ujian yang sangat menentukan masa depan setiap anak bangsa.

Tak ada sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan kegundahan hati setiap anak manusia yang sedang mengikuti UAN ini. AKu juga pernah merasakan hal yang gak jauh berbeda sekitar 2 tahun yang lalu.

Ketika dulu, waktu aku mengikuti UAN, aku serasa seperti bermimpi. Aku gak percaya, klo aku sudah menjadi seorang siswa SMA yang sedang menghadapi UAN. Padahal masih lekang dalam ingatanku, ketika aku di bawa oleh mama ku ke sebuah SD kecil di bilangan Kota Baru - Pontianak. Saat itu aku masih berumur 6 tahun. Namun kini aku telah mencapai titik puncak pendidikan dasar yang wajib. Itu pikiran yang terlintas di benak ku ketika 2 tahun yang lalu saat aku mengikuti UAN.

Mungkin hal yang aku rasakan ini, dirasakan oleh adik-adik kelas ku sekarang. Apalagi seiring tuntutan jaman, standar nilai kelulusan pun semakin menanjak. 2 tahun yang lalu, standar kelulusan itu gak terlalu tinggi, sekitar 4an. Aku juga luppa pastinya berapa, heheh. Namun sekarang ini sudah menginjak angka 6, dengan beberapa syarat di belakang nya.

Kadang kala aku sebagai seorang yang pernah menempuh pendidikan, merasa kalau UAN itu gak efektif untuk di jadikan tolak ukur pendidikan dan kelulusan setiap siswa. Apalagi dengan kurikulum yang sering kali berubah tak beraturan. Hal ini hanya akan membuat tekanan dan kejenuhan dnegan seorang siswa.

Ada sebuah kurikulum yang masih ku ingat sampai saat ini. KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Secara garis besar KBK bertujuan supaya siswa-siswi menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut sudut pandang aku sendiri, jika KBK itu di terapkan secara tepat guna, mutu pendidikan di Indonesia kan meningkat secara signifikan. Kurikulum ini di berlakukan pertama kali pada pertengahan 2007. Saat itu aku baru masuk ke SMA, di mana pada saat itu, kami seperti kelinci percobaan untuk sebuah kurikulum yang tak jelas asal usul nya. Namun ketika aku berada di kelas XI, aku mendengar lagi, tentang KTSP. Aku juga gak terlalu paham apa itu KTSP. Yang pasti itu adalah sebuah kurikulum yang merupakan pengembangan dari KBK atau mungkin sebagai pengganti KBK.

Untuk tahun 2009 ini, aku gak tahu, kurikulum apa lg yang telah digunakan. Aku juga gak terlalu terkejut jika banyak siswa yang gagal dalam menempuh UAN. Alasan nya memang cukup variatif. Apalagi pada tahun ini gak cuman 3 mata pelajaran yang di ujiankan, utnuk jumlah yang pasti nya aku kurang ingat. Karena aku gak terlalu perduli dengan hal yang semacam itu.

UAN memang momok yang menakutkan bagi setiap anak bangsa di negeri ini. Tak terkecuali, dari anak yang bodoh-sampai yang pintar pun, bakalan stress menghadapi UAN. Semoga aja, tingkat pendidikan di Indonesia bisa lebih meningkat.

UAN = KIamat..???

"Berikanlah Comment kepada Blog ini biarkan Penulis Sedikit Dihargai"


Previous
Next Post »